Film Perang Kota

Film Perang Kota Gunakan Layar 4:3 hingga Senjata Asli Saat Syuting

Film Perang Kota – Sutradara film Perang Kota, Mouly Surya, menjelaskan alasan di balik penggunaan layar 4:3 di bioskop untuk film terbarunya.

Selain itu, ia dan beberapa pemain berbagi cerita tentang proses syuting yang melibatkan penggunaan senjata asli.

Film ini di produksi oleh tiga rumah produksi Indonesia, yakni Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures, serta melibatkan beberapa rumah produksi luar seperti Giraffe Pictures, volya Films, dan Shasha & Co.

Perang Kota sendiri merupakan adaptasi dari novel berjudul jalan tak ada ujung karya Mochtar Lubis.

Alasan Gunakan Layar 4:3

Mouly Surya mengungkapkan alasan penggunaan layar 4:3 di bioskop untuk film Perang Kota. ia mengakui bahwa keputusan ini cukup besar mengingat format tersebut jarang di gunakan dalam film layar lebar.

“Ini sebuah keputusan yang besar, yang aku tahu akan signifikan di filmnya nanti (memakai format layar 4:3),” kata mouly dalam acara Content Day di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (25/3/2025)

Salah satu alasan utama pemilihan format ini adalah keinginan Mouly untuk lebih fokus pada karakter dalam film.

Selain itu, banyaknya pergerakan kamera juga menjadi pertimbangan penting. “entah kenapa, treatment yang aku mau di film ini kan banyak camera movement, kameranya selalu bergerak mengikuti karakter. Aku pingin fokus ke mereka, terus mengikuti perjalanan mereka, melihat perspektif mereka,”ungkap Mouly.

tak hanya itu, gaya klasik sebuah flm juga menjadi alasan Mouly memilih format 4:3.

Baca juga artikel lainnya di sini https://smutlovequickies.com/

Gunakan Senjata Klasik Asli

Mouly juga mengungkapkan bahwa dalam proses syuting Perang Kota, mereka menggunakan senjata klasik asli.

Hal ini di karenakan senjata-senjata tersebut tidak tersedia dalam bentuk replika.

“Aku pernah syuting film aksi, tapi bukan pakai senjata beneran. Setahu aku, senjata klasik itu enggak ada yang bohongan,” tutur Mouly.

Meski menggunakan senjata asli, Mouly memastikan bahwa proses syuting dilakukan dengan standar keamanan yang sangat ketat.

Senjata yang di pakai memang asli, tapi semuanya safety. Kami enggak pakai peluru beneran sama sekali. Ada Tim Armory yang mengawasi, dan prosedur keamanannya sangat ketat,” tambah Mouly.

Bahkan, senjata-senjata tersebut langsung di kembalikan ke Tim Armory setelah di gunakan di set.

Kesan Chicco Jerikho Pegang Senjata Klasik

Sementara itu, aktor Chicco Jerikho mem bagikan kesannya saat memegang senjata klasik dalam film ini.

Salah satu senjata yang di gunakan adalah pistol Luger.

“Di film Perang Kota ini, senjatanya asli, pakai Pistol Luger, terus ada juga shotgun. Senjata yang benar-benar dari tahun segitu, tapi pastinya semua dalam kondisi safety,” ujar Chicco.

Ia juga memastikan bahwa seluruh pemain mendapat pelatihan dari tim yang berkompeten, mulai dari cara memegang hingga menggunakan senjata dengan benar.

“Kami di ajari cara memegang senjata dengan benar. Saya juga sempat melihat beberapa video dan mencari informasi tentang pistol ini, termasuk cara penggunaanya,” ungkap Chicco.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *