Arsip Tag: Enzo Berangkat

Perjuangan Enzo Berangkat

Perjuangan Enzo Berangkat Pagi Buta Naik KRL demi Sekolah

Perjuangan Enzo Berangkat – Transportasi KAI Commuter Line tidak hanya menjadi pilihan bagi pekerja atau karyawan, melainkan juga untuk anak sekolah.

Sel tanda masuk sekolah yang berdering di antara pukul 06.30-07.00 WIB harus bisa di lalui mereka sebelum gerbang di tutup.

Hal ini yang harus di tempuh Enzo (14) setiap hari untuk berangkat sekolah dari rumahnya di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, menuju sekolahnya di Kebayoran, Jakara Selatan.

Dia mulai menjalani rutinitas berangkat pagi buta saat matahari belum terbit sejak duduk di kelas 5 SD. Dia menuju Stasiun Parung Panjang pukul 04.00 WIB.

Setiap pagi, gerbong kereta bak “zombi” karena pekerja saling berdesakan, merebutkan ruang kecil untuk bisa terangkut ke dalam kereta. Karenanya, Enzo menghindar.

Enzo berangkat jauh lebih awal untuk setidaknya mendapatkan kursi dan dapat tidur sejenak selama perjalanan.

“Kita harus bangun pagi, sampai pukul 04.00 WIB harus sudah bangun, harus sudah mandi. Jadi kita berangkat untuk cari kereta yang saya dan Enzo bisa duduk,”ucap Ika, ibu Enzo.

Tidur Saat di kereta

Jika tak dapat kursi sekalipun, Ika sering kali melihat anaknya itu tertidur di balik penopang tangannya yang berpegangan pada hand grip kereta.

“Tidur itu penting buat nanti fokusnya dia belajar, jadi Enzo tidur pas berdiri juga pernah,” tuturnya

Pejalanan yang di perkirankan berjarak sekitar 40 kilometer lebih harus di lalui Enzo sambil berpacu dengan waktu masuk sekolah.

Ika menceritakan, ia sengaja mengantar anaknya untuk berangkat jauh lebih pagi demi adanya kelonggaran waktu agar tidak terlalu buru-buru.

“Saya sendiri bangunnya jam 02.00 WIB buat siapin makan anak segala macam, awalnya enggak biasa tapi ini sudah jalan tiga tahun rutinitas begini,” ungkap Ika.

Perjalanan kereta dari Stasiun Parung Panjang menuju StasiunĀ  Kebayoran yang estimasinya memakan waktu 45-50 menit menjadi waktu emas untuk Enzo bisa terlelap sejenak.

“Nah, karena sudah berangkat kepagian, jadi pas Enzo dapat kursi di kereta, itu dia tidur sebentar,” tutur Ika.

Tak jarang Enzo kebablasan hingga Stasiun Palmerah atau bahkan Stasiun tanah Abang karena tidurnya yang nyenyak.

Kondisi ini yang akhirnya memakan Enzo kadang harus memesan ojek online (ojol) agar tidak terlambat masuk sekolah.

“Sejauh ini dia belum pernah sih bolos atau enggak masuk sekolah karena telat gitu, tapi ya bablas ketiduran tuh sudah beberapa kali,” ujar Ika.

Baca juga artikel lainnya di sini https://smutlovequickies.com/

Alasan Jarak Sekolah Jauh

Jarak rumah dan sekolah yang terlampau jauh ini berawal dari Ika dan keluarga yang pindah rumah ke Parung Panjang pada masa pandemi Covid-19 pada tahun 2021.

Saat itu, metode pengajaran murid masih lewat daring. Hal ini membuat aktivitas belajar belum terganggu.

Namun, saat sekolah kembali mengaktifkan belajar luring, Ika akhirnya memilih KRL Commuter Line sebagai opsi transportasi terbaik karena estimasi perjalanannya lebih cepat.

“Memang cuma KRL, transportasi yang paling memungkinkan untuk saya bisa mengantar Enzo setiap pagi,” ujar Ika

Selain itu, kata Ika, sekolah tempat Enzo belajar saat ini juga menjadi pilihan terbaik.

“Saya pikir, cari sekolah yang bagus itu susah. Di sekolah anak saya ini, enggak cuma pendidikan formal tapi juga moral, itu yang membuat saya bertahan meski jarak memang sangat jauh,” kata Ika