Arsip Tag: perang air

Perang Air

Perang Air 5 Hari di Thailand, 171 Orang Tewas

Perang Air – Setiap tahun, Thailand menyambut Songkran — festival air yang semarak dan penuh tawa. Tapi tahun ini, di balik guyuran air dan euforia massal, ada tragedi yang mengejutkan: 171 orang dilaporkan tewas hanya dalam lima hari pelaksanaan festival ini. Angka yang seharusnya tak pernah menjadi bagian dari perayaan yang diklaim membawa keberuntungan dan kesucian menyambut tahun baru.

Songkran seharusnya menjadi momentum kebersamaan, saat warga saling menyiramkan air sebagai simbol pembersihan diri. Namun kenyataannya, jalanan berubah menjadi ajang kekacauan. Kebebasan bermain air sering kali disalahgunakan, mengundang berbagai kecelakaan fatal — mulai dari kecelakaan lalu lintas hingga aksi kekerasan yang dipicu oleh alkohol dan emosi sesaat.

Kecelakaan Lalu Lintas: Penyumbang Kematian Tertinggi

Selama lima hari berlangsungnya Songkran, lebih dari 11.000 kecelakaan lalu lintas tercatat. Mayoritas melibatkan kendaraan roda dua dan mobil pribadi yang di kemudikan dengan kecepatan tinggi dan dalam kondisi pengemudi yang mabuk. Pengawasan lalu lintas memang ditingkatkan, tapi seolah tak sebanding dengan volume kendaraan dan perilaku sembrono pengendara yang merayakan kebebasan tanpa batas.

Statistik resmi menunjukkan bahwa lebih dari 80% dari total korban tewas disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Banyak dari mereka adalah anak muda, sebagian besar tanpa helm atau pengaman, melaju di jalan yang licin akibat tumpahan air dan sabun. Ironisnya, jalanan yang mestinya jadi rute menuju rumah keluarga justru menjadi lokasi kematian mendadak.

Baca juga : 7 Rekomendasi Laptop Spek Tinggi Harga Terbaru April 2025

Minuman Keras, Penyulut Kekacauan

Satu faktor utama yang terus menghantui perayaan Songkran adalah konsumsi alkohol yang tak terkendali. Meskipun sudah ada kampanye larangan minuman keras di ruang publik dan saat berkendara, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Banyak peserta festival mabuk berat sejak siang hari, lalu naik motor atau mobil tanpa kesadaran penuh.

Di beberapa provinsi, aparat kepolisian melaporkan meningkatnya kasus kekerasan fisik, perkelahian, hingga penyerangan terhadap petugas. Semua itu berakar dari alkohol yang di konsumsi tanpa batas. Festival yang niat awalnya menyucikan diri justru berubah menjadi pesta liar penuh bahaya.

Anak-anak Jadi Korban

Tak hanya orang dewasa yang terkena dampaknya, anak-anak pun jadi korban dalam perang air mematikan ini. Beberapa laporan menyebutkan balita dan anak-anak usia sekolah mengalami luka serius karena tergelincir, tertabrak kendaraan, atau bahkan tenggelam dalam kolam buatan yang di buat di tengah jalan. Orang tua yang terlena euforia kerap lalai mengawasi anak-anak mereka, padahal medan festival tidak aman bagi siapa pun, apalagi anak kecil.

Pemerintah Thailand Panen Kritik

Meski pemerintah telah mengeluarkan peringatan keras dan menurunkan ribuan petugas ke lapangan, masyarakat menyuarakan kekecewaan atas lemahnya pengawasan dan penegakan hukum. Kritikan tajam menghujani pemerintah karena di anggap gagal mengendalikan kekacauan tahunan ini. Warga mempertanyakan efektivitas kebijakan keselamatan publik yang hanya menjadi slogan tanpa implementasi nyata.

Beberapa pihak mendesak agar format perayaan Songkran di rombak total atau bahkan di tiadakan. Namun suara lain menolak keras gagasan itu, menganggap Songkran sebagai warisan budaya yang tak boleh di korbankan hanya karena kelalaian individu. Perdebatan pun terus menggelinding, sementara korban terus berjatuhan setiap tahunnya.

Warisan Budaya atau Ladang Kematian?

Festival air yang dulunya membawa makna spiritual dan tradisi kini berubah menjadi ajang yang membahayakan nyawa. Ribuan orang menyambut Songkran dengan sukacita, tapi ratusan nyawa terenggut dalam sekejap. Pertanyaannya kini: sampai kapan Thailand akan membiarkan warisan budaya ini terus menjadi ladang kematian setiap tahunnya?